بسم الله الرحمن الرحيم
Tapi syair ini ada sedikit kisahnya..
Once upon a time,, Seorang kakak kelasku di sekolah mengirimkan sms. Biasalah,, Sms yang biasa menyebar. Tentang ke pribadian. Sayangnya aku hapus smsnya. Wkwkwk.. Kalau nggak salah, kepribadian berdasarkan permen!! InsyaAllah kalian yang hobi megang HP pernah dapet kok :
"Menurutmu, aku itu kayak gimana?
mentos : bla bla bla
dinamit : pemarah, bla bla bla,,,
dst..."
Back to the topic!
Nah, ku balas dengan semua permen yang sifatnya 'agak' kurang baik gitu. Hehehe,,
Smspun berlanjut saling tonjok menonjok dan jambak menjambak [lebay]...
Akhirnya, sang kakak kelas nan melankolis itu mengirimkan sebuah syair :
Imam Syafi'i bersyair :
يخاطبني السفيه بكل قبح فأكره أن أكون له مجيبا
يزيد سفاهة فأزيد حلما كعود زاده الاحتراق طيبا
يزيد سفاهة فأزيد حلما كعود زاده الاحتراق طيبا
"Si Jahil mencelaku dengan segenap celaan
Aku pun enggan membalasnya
Kejahilannya (terhadapku) semakin menjadi-jadi,
maka kelembutanku (untuknya) pun semakin lembut
Layaknya gaharu, semakin dibakar, semakin harum semerbak"
(Dari Diiwaan al-Imaam Asy-Syaafi'i hal. 33, Nu'aim Zurzuur)
Bagaimana? Nyebelin ya syairnya? Hehe,,
Benar-benar menohok hati bagi diriku yang mengejeknya sedari kemarin. :P
Semoga bermanfaat,,
Bagi yang suka diejek/dicela, sabar aja.. Kirimin aja syair ini. InsyaAllah diem orangnya ;)
Teruntuk Kakak Melankolis yang mengirimkan sms ini,
جزاك الله خيرا !!!!!! :)
huhuhu.......
BalasHapusI think she must be bore
and can't express anythigs else......
and thats ways for escape!!!!!!
wkwkwkwk xD