Nasi Mandi ini umum ditemukan di Saudi. Entah mengapa pembuat pertamanya menamakan nasi ini dengan Mandi. Yang jelas bukan Mandi dalam bahasa Indonesia yaaa..
Nasi dengan aroma rempah-rempah dan warnanya yang seperti zebra belang kuning-putih, apalagi ditambah aroma arangnya, ayamnya juga hmm enak deh pokoknya.
Duluuu pernah dikasi resepnya sama tanteku. Masak nasinya dengan bawang merah tanpa bawang putih dan rempah-rempah khas arab. Tapi belum pernah coba buat, kayaknya karena belum punya safronnya. Eh setelah dibeliin safron belum praktek-praktek juga hehe..
Lalu sempat ada cooking class yang diadakan ibu-ibu Indonesia di Madinah. Temanya belajar buat nasi Mandi dan puff dan diajar oleh mba Sumayyah. Nah, resepnya mba Sumayyah ini malah cuma pakai bawang putih aja tanpa bawang merah. Katanya kalau nggak salah ini inisiatifnya mba Sumayyah pakai bawang putih supaya lebih enak. Dan memang enak ternyata!! MasyaAllah.. cerita dan resep saat cooking class sudah ditulis temanku mba Selma di sini.
Setelah sekian lama, tibalah hari pengen nyoba buat nasi Mandi dan safronnya sudah ada. Tapi pas hari itu bawang merah habis, tinggal bawang putih. Akhirnya nyoba praktek resepnya mba Sumayyah. Tapi takaran di resepnya porsi jumbo untuk buat acara hehehe.. Akhirnya coba memperkecil takarannya, sampai nimbang berasnya juga biar pas hahaha.. Ini resep pas untuk keluarga kecilku.. 2 orang dan 1 anak.
Resep Nasi Mandi Ayam
Sumber: Sumayya Ummu Ayyush (dengan modifikasi)
Bahan:
1. 2 cup beras basmati / long grain. Rendam selama 1/2-1 jam dengan 2 cup air.
2. 1/2 ekor ayam, potong-potong.
3. 7 bawang putih, memarkan (aku ulek)
4. 1/4 sdt lada hitam
5. Sedikit batang kayu manis
6. 3 biji cengkeh
7. 3 biji kapulaga
8. 1/4 sdt jintan
9. 1/4 sdt ketumbar (halus lebih enak)
10. Za'faran secukupnya
11. Garam sesuai selera
12. Minyak zaitun secukupnya (bisa diganti minyak samin, minyak wijen atau minyak goreng)
13. 2 potong arang
Cara Membuat:
1. Memarkan bawang putih
2. Rebus ayam bersama bawang putih dan garam secukupnya hingga setengah matang.
3. Masukkan kayu manis, cengkeh, kapulaga, jinten dan ketumbar. Rebus agak lama hingga matang dan lembut.
4. Taruh ayam diatas nampan, beri air kaldu rebusan secukupnya (sedikit saja).
5. Tuang dengan minyak zaitun, aduk rata.
6. Beri za'faran yang sudah dilarutkan dalam air keatas ayam. Aduk rata.
7. Tutup nampan ayam dengan aluminium foil. Bakar di dalam oven suhu 180 C dengan api bawah di rak bawah selama kira-kira setengah jam. (Kalau aku panggang di double pan aja dengan api kecil karena ayamnya sedikit, jadi nggak pakai nampan lagi)
8.Pindahkan ke rak atas, buka aluminium foilnya dan panggang hingga ayam kering tapi tidak terlalu kering, cukup krispi saja dan hingga airnya habis. (Ini nggak karena sudah di double pan. Aku balik jika bagian bawah sudah cukup kering). Matikan api
9.Bakar 1 arang untuk ayam, siapkan 1 gelas kecil diisi sedikit minyak. Letakkan di dalam double pan. Masukan arang yang sudah panas ke dalam gelas kecil. Tutup double pan.
10.Masukkan beras yang sudah direndam dan air rendamannya ke dalam magic jar. Tambah air kaldu ayam sebanyak 2 cup (boleh lebih dikit). Jika kurang dari 2 cup, tambah air sampai 2 cup. Tambah garam gula dan sedikit minyak. masak nasi seperti memasak biasa.
11.Setelah matang, aduk nasi, siapkan za'faran yang sudah dilarutkan dengan sedikit air panas. Tuang menyebar ke nasi.
12.Bakar arang untuk nasi, dan siapkan 1 gelas kecil diisi sedikit minyak. Letakkan di dalam magic jar. Masukan arang yang sudah panas ke dalam gelas kecil. Tutup rice cooker dan tunggu beberapa menit agar bau arang menyerap ke nasi dan wangi..
13. Sajikan nasi bersama ayam.
Catatanku 📝
🔹Cara memasak di rice cooker ini cara gampangku hehee.. Aslinya masak langsung di atas kompor. Kalau masak di kompor, caranya panaskan pancinya hingga mendidih, kemudian kecilkan api sampai paling kecil dan tutup panci. Biarkan 30 menit insyaAllah sudah matang.
🔹Tapi pengalaman pakai beras basmati ini, kadang berhasil nasinya panjang-panjang, kadang gagal juga jadi pendek-pendek. Entah kenapa.. Ada yang tau nggak ya kira-kira kenapa..
🔹Dan arangnya, aku berhasil jika arangnya baru, belum dipakai sama sekali. Kalau sudah dipakai dan kena minyak, pas dibakar, arangnya akan kebakar dan saat dicelupkan ke minyak, apinya mati tapi tidak mengeluarkan asap.. Pernah coba juga setelah arang yang berminyak itu terbakar, aku matikan apinya dan tidak dimasukin ke minyak. Bisa berasap tapi jadinya pahit dagingnya. Entah kenapa. Jadi lebih baik pakai arang baru.
🔹Kalau nggak punya Za'faran, bisa juga kok nggak pakai Za'farannya.. Abinya Hanin malah lebih suka tanpa Za'faran.
Semoga bermanfaat ❤️
Selamat mencoba dan menikmati 😊
0 Orang Komen:
Posting Komentar
Thank you for your comment! Terima kasih sudah membaca dan juga komentarnya yang meramaikan blog ini 😊 (Yang belum punya akun blog, bisa pilih 'anonim' untuk berkomentar dan jangan lupa sertakan nama ya 💐