bakpaukuu |
Bakpaau...
Oooh Bakpau...
Oooh Bakpau...
Kok enak sii hehehe..
1. Campur bahan adonan 1 di gelas, tunggu sampai 15 menit hingga berbusa dan tercium bau khas ragi.
2. Selagi nunggu, campur adonan 2 di mangkuk lain, aduk.
Sudah berapa tahun ya nggak makan. Karena nemu resepnya di JTT (justtryandtaste.com), jadi nyoba buat. Ternyata mudah dan nggak banyak bahan! No mixer, No Telur, No Oven 😄 Dulu memang sebelum punya oven dan mixer suka cari resep yang nggak pakai oven. Alhamdulillah sekarang sudah punya oven dan mixer. Ini percobaan sudah lama sih tapi baru sempet diposting di blog. Baiklaah.. Inilah diaa...
Percobaan pertama
Resep asli bisa dilihat di:
Resep Roti Pau a la Tobias Lee
Sumber resep : blog JTT
Karena takut gagal.. Akhirnya aku membuat setengah resep dulu. Dengan berbekal nggak punya timbangan dan bahwa 1 cup tepung = 140 gram dan 1 cup = 1 cangkir = 16 sdm, jadilah hitung-hitunganku ini.
Setengah resep Bakpauhitungan a la Inas Basymeleh *ekhem :
Cara membuat :
Percobaan pertama
Resep asli bisa dilihat di:
Resep Roti Pau a la Tobias Lee
Sumber resep : blog JTT
Karena takut gagal.. Akhirnya aku membuat setengah resep dulu. Dengan berbekal nggak punya timbangan dan bahwa 1 cup tepung = 140 gram dan 1 cup = 1 cangkir = 16 sdm, jadilah hitung-hitunganku ini.
Setengah resep Bakpau
Bahan 1:
- 150 ml susu cair hangat kuku
- Ragi instan 6 gr (1 sdm nggak munjung)
- 1 1/2 sdm gula pasir
Bahan 2:
- Tepung 250 gr = 29 sdm (kurang lebih)
- 1/4 sdt garam
- 1 1/2 sdm gula halus
Bahan 3:
- 1 1/2 sdm mentega putih/
minyak
Untuk isiannya, aku isi dengan coklat batang yang ku parut/diiris-iris dan ditambah gula. Males juga mau buat isian daging hehehe.. Nggak sabar juga pengen buaat... Isian daging bisa ke sumber resepnya yaa..
Cara membuat :
1. Campur bahan adonan 1 di gelas, tunggu sampai 15 menit hingga berbusa dan tercium bau khas ragi.
2. Selagi nunggu, campur adonan 2 di mangkuk lain, aduk.
3. Setelah 15 menit, buat lubang ditengah adonan 2, dan masukan adonan 1 di tengan adonan 2. Siapkan tepung untuk melumuri tangan ketika mengaduk adonan. Aduk sampai kalis..
4. Setelah kalis dan tercampur rata, masukan adonan 3. Aku memakai minyak karena nggak punya mentega putih..
5. Setelah minyak tercampur rata dengan adonan, tutup adonan dengan kain bersih. Tunggu sampai 1 jam. Namun aku menggunakan plastik untuk menutup adonan karena pernah melihat saudari nenekku menggunakan plastik untuk menunggu kue mengembang. Dan berhasil juga.
Harusnya 1 jam.. Tetapi aku kelewatan. Parut cokalt batang dulu, dan melakukan hal lainnya. Maklumlah ibu rumah tangga. Mungkin sekitar 1 jam lebih 25 menit adonanku terbengkalai.. Hiks
6. Setelah itu, bagi adonan menjadi 8 karena setengah resep. Pipihkan adonan namun ingat, bagian tengah harus lebih tebal. Mungkin agar adonan tidak pecah di bawah.
7. Setelah dipipihkan, masukkan coklat parut 1 sdm dan sedikit gula agar manis. Sesuai selera. Lalu tutup adonan dengan kelima jari. Entahlah, adonanku kok agak susah lengket ya.. Atau mungkin kurang air karena takarannya kira-kira hehe.. Adonan yang sudah diisi kita jejer dan diingat urutannya. Setelah itu tutup lagi adonan dengan kain atau plastik, diamkan selama 15 menit.
8. Siap dikukus. letakkan bakpau pada kertas roti ukuran 8x8 cm.. Karena tidak punya kertas roti, aku memakai kertas HVS saja hehehe.. 1 kertas dibagi jadi 6 bagian. Kukus selama 15 menit sesuai urutan bakpau yang pertama jadi. Sisanya yang menunggu untuk dikukus tetap ditutup dengan kain/ plastik. Jaga jarak antara bakpau. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu mepet dengan kukusan juga.
Ketika mengukus, jangan dibuka sebelum 15 menit yaa... Aku baca salah satu komentar di resep Bakpau JTT ini, ketika sudah dikukus dan dibuka, bakpau langsung kempes. Pemilik blog JTT bilang berarti kurang lama dikukus. Jadi, jangan buka sebelum 15 menit dan lebih baik lebih dari 15 menit.. Untuk jaga-jaga. Ya sekitar 17 menit boleh lah. Aku malah sampai 20 menit hihihi..
Air untuk mengukuspun tidak boleh terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Jika terlalu banyak, percikan air ketika air mendidih bisa mengenai bakpau dan membuat bakpau bantat.. Dan jika terlalu sedikit takut air akan habis sebelum proses mengukus selesai. Jadi kira-kira airnya :)
Daaan.. Aku deg-degan apakah bakpau pertamaku ini akan sukses.... Begitu jadi langsung lahap... Uuu masyaAllah.. Sudah lama nggak merasakan rasa bakpau. Hahaha *lebay dikit ya hehehe... Walau warnanya tak seputih yang dijual di luar dan bakpauku pecah di bagian atas sampai coklatnya keluar, yang penting bisa makan bakpau dan terjamin. Kalau beli di luar kita tidak tahu bahan apa saja yang digunakan oleh si penjual.. Lagipula lelehan coklatnya jadi mempercantik penampilan bakpau (menghibur diri nih hihihi).
Daan 8 bakpau habis malam itu jugaa.
Percobaan kedua.
Aku memulainya dari siang. Sekitar jam 3.
Mau buat 1 resep bakpau nih.. Akhirnya buat deh. Daan...
Kemudian, memasukan adonan 1 ke adonan 2. Aduk-aduk...... Adonanku tidak menyatuuuuu....! Sepertinya kebanyakan tepung *hiks. Maklum takarannya masih pakai kira-kira dengan sendok. Jadi yang pakai sendok juga ketika mengukur, jangan terlalu banyak mengambil tepung dengan sendoknya ya.. Secukupnya saja.
Akhirnya aku tambah adonan dengan susu agar menyatu *tambah khawatir bakpaunya akan sukses atau tidak...
Di tengan mengaduk adonan, Hanin anakku tidak tenang. Sepertinya mau nyusu. Akhirnya setelah adonan lumayan kalis, sambil menunggu 1 jam, aku menyusuinya. Hanin lama sekali mau tidur sedangkan aku belum memarut cokalat..
Akhirnya, adonan terbengkalai sampai kurang lebih 1 jam setengah. (Harusnya 1 jam)
Buru-buru menyelesaikan bakpau, terkadang Hanin menangis, hahaha penuh tantangan alhamdulillah...
Alhamdulillah bakpau jadi di malam hari. Hmmm buat bakpau lumanyan memakan waktu. Begitu juga percobaan pertamaku sebelumnya, kumulai sore dan selesai malam. Jug karena kukusanku tidak terlalu besar. Sekali kukus cuma 4 bakpau yang bisa masuk hehehe..
Dan hasilnya??
Deg-degan lagi... Karena percobaan kedua penuh liku-liku. Begitu jadi langsung coba. Alhamdulillah.. Tidak mengecewakan. Suka deh sama resep ini. insyaAllah nggak gagal. :) 1 resep ini kubuat jadi 18 (di resep asli jadi 16 bakpau).
Tapi sepertinya kalau adonan kelamaan menunggu dari waktu semestinya, bisa berbau ragi yang kurang enak. Sepertinya yaa.. Ini dari hasil beberapa kali nyoba buat bakpau ini. Jadi kalau bisa waktunya pas sesuai resep. Terimakasih pemilik resep 😊 suka deh insyaAllah nggak gagal.. Bahannya mudah tapi butuh waktu dan kesabaran saja.
4. Setelah kalis dan tercampur rata, masukan adonan 3. Aku memakai minyak karena nggak punya mentega putih..
5. Setelah minyak tercampur rata dengan adonan, tutup adonan dengan kain bersih. Tunggu sampai 1 jam. Namun aku menggunakan plastik untuk menutup adonan karena pernah melihat saudari nenekku menggunakan plastik untuk menunggu kue mengembang. Dan berhasil juga.
Harusnya 1 jam.. Tetapi aku kelewatan. Parut cokalt batang dulu, dan melakukan hal lainnya. Maklumlah ibu rumah tangga. Mungkin sekitar 1 jam lebih 25 menit adonanku terbengkalai.. Hiks
no 2. Bahan 1 setelah didiamkan 15 menit. no 4 adonan mengembang setelah 1 jam. ini terlihat adonannya kurang air. |
6. Setelah itu, bagi adonan menjadi 8 karena setengah resep. Pipihkan adonan namun ingat, bagian tengah harus lebih tebal. Mungkin agar adonan tidak pecah di bawah.
7. Setelah dipipihkan, masukkan coklat parut 1 sdm dan sedikit gula agar manis. Sesuai selera. Lalu tutup adonan dengan kelima jari. Entahlah, adonanku kok agak susah lengket ya.. Atau mungkin kurang air karena takarannya kira-kira hehe.. Adonan yang sudah diisi kita jejer dan diingat urutannya. Setelah itu tutup lagi adonan dengan kain atau plastik, diamkan selama 15 menit.
8. Siap dikukus. letakkan bakpau pada kertas roti ukuran 8x8 cm.. Karena tidak punya kertas roti, aku memakai kertas HVS saja hehehe.. 1 kertas dibagi jadi 6 bagian. Kukus selama 15 menit sesuai urutan bakpau yang pertama jadi. Sisanya yang menunggu untuk dikukus tetap ditutup dengan kain/ plastik. Jaga jarak antara bakpau. Jangan terlalu dekat dan jangan terlalu mepet dengan kukusan juga.
Ketika mengukus, jangan dibuka sebelum 15 menit yaa... Aku baca salah satu komentar di resep Bakpau JTT ini, ketika sudah dikukus dan dibuka, bakpau langsung kempes. Pemilik blog JTT bilang berarti kurang lama dikukus. Jadi, jangan buka sebelum 15 menit dan lebih baik lebih dari 15 menit.. Untuk jaga-jaga. Ya sekitar 17 menit boleh lah. Aku malah sampai 20 menit hihihi..
Air untuk mengukuspun tidak boleh terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Jika terlalu banyak, percikan air ketika air mendidih bisa mengenai bakpau dan membuat bakpau bantat.. Dan jika terlalu sedikit takut air akan habis sebelum proses mengukus selesai. Jadi kira-kira airnya :)
Daaan.. Aku deg-degan apakah bakpau pertamaku ini akan sukses.... Begitu jadi langsung lahap... Uuu masyaAllah.. Sudah lama nggak merasakan rasa bakpau. Hahaha *lebay dikit ya hehehe... Walau warnanya tak seputih yang dijual di luar dan bakpauku pecah di bagian atas sampai coklatnya keluar, yang penting bisa makan bakpau dan terjamin. Kalau beli di luar kita tidak tahu bahan apa saja yang digunakan oleh si penjual.. Lagipula lelehan coklatnya jadi mempercantik penampilan bakpau (menghibur diri nih hihihi).
Daan 8 bakpau habis malam itu jugaa.
Yang ini nyoba isi dengan kacang hijau. Kacang hijaunya direbus seperti biasa sampai airnya habis dan ditambah gula. |
Aku memulainya dari siang. Sekitar jam 3.
Mau buat 1 resep bakpau nih.. Akhirnya buat deh. Daan...
Kemudian, memasukan adonan 1 ke adonan 2. Aduk-aduk...... Adonanku tidak menyatuuuuu....! Sepertinya kebanyakan tepung *hiks. Maklum takarannya masih pakai kira-kira dengan sendok. Jadi yang pakai sendok juga ketika mengukur, jangan terlalu banyak mengambil tepung dengan sendoknya ya.. Secukupnya saja.
Akhirnya aku tambah adonan dengan susu agar menyatu *tambah khawatir bakpaunya akan sukses atau tidak...
Di tengan mengaduk adonan, Hanin anakku tidak tenang. Sepertinya mau nyusu. Akhirnya setelah adonan lumayan kalis, sambil menunggu 1 jam, aku menyusuinya. Hanin lama sekali mau tidur sedangkan aku belum memarut cokalat..
Akhirnya, adonan terbengkalai sampai kurang lebih 1 jam setengah. (Harusnya 1 jam)
Buru-buru menyelesaikan bakpau, terkadang Hanin menangis, hahaha penuh tantangan alhamdulillah...
Alhamdulillah bakpau jadi di malam hari. Hmmm buat bakpau lumanyan memakan waktu. Begitu juga percobaan pertamaku sebelumnya, kumulai sore dan selesai malam. Jug karena kukusanku tidak terlalu besar. Sekali kukus cuma 4 bakpau yang bisa masuk hehehe..
Dan hasilnya??
Deg-degan lagi... Karena percobaan kedua penuh liku-liku. Begitu jadi langsung coba. Alhamdulillah.. Tidak mengecewakan. Suka deh sama resep ini. insyaAllah nggak gagal. :) 1 resep ini kubuat jadi 18 (di resep asli jadi 16 bakpau).
Tapi sepertinya kalau adonan kelamaan menunggu dari waktu semestinya, bisa berbau ragi yang kurang enak. Sepertinya yaa.. Ini dari hasil beberapa kali nyoba buat bakpau ini. Jadi kalau bisa waktunya pas sesuai resep. Terimakasih pemilik resep 😊 suka deh insyaAllah nggak gagal.. Bahannya mudah tapi butuh waktu dan kesabaran saja.
Oh ya, pemilik blog JTT bilang, bakpaunya bisa disimpan di freezer dan ketika akan dimakan, dikukus lagi. Enak nih buat disimpan untuk sarapan besok ditemani teh hangat 😍
Assalamualaikum Inas, apakabar hehe, aku baru baca komentarnya, blogku lama nggak keurus, waktu itu cuma diisi tugas2 SMA (yg sekarang udah aku hapus karena alay sekali)
BalasHapusudah tambah pinter ya ilmu ibu ibunya,wkwk
iya bener aku jadi ngilang dari dunia maya, lagi sibuk cari pengetahuan lain,wkwk
baik baik disana yaa
Barakallah ya
semoga sadar siapa aku,wkwk
Wa'alaikumussalam Nadhiraaaaaaa huhuhu kenapa menghilaaangg... Dunia blog sepi tanpamu 😞 Wkwkwkk alhamdulillahs sudah ku baca blogmu sebelum dihapus 😄 Cari pengetahuan apa nih? Sekolah di mana skrg? Nggak ada whatsappa atau email atau apa dhiiir biar bisa ngobrol? Jangan hilaang 😞😞😞 wkwkwk ilmu ibu" 😄😄 Wa fiki barakallah 😊
HapusHalooo mba Inas, ini yang sudah lama jadi keinginanku untuk membuatnya, namun masih belum pede ... kebayang bapao buatan mba Insa, rasanya empuk, mak josszzh dalemnya isi sukulat :)
BalasHapusPenampakannya cantik, menggemaskan ... lelehan coklatnya bikin kagak nahaann ..yummm !
Halo mbaa 😃 Aah mba Lady berlebihan niih hehehee.. Ayo mba coba buat juga.. Gampang insyaAllah untuk mba 😃
HapusPao itu nama lain dari roti kukus...jadi memang no mixer n oven..heehe...tapi klo buat skala besar perlu mixer roti tentunya ya..hehe
BalasHapusMau cantik dan mulus paonya pakai tepung tangzhong..tepung khusus..cuma kalau pakai mentega putih udah lumayan hasilnya. Duh kapan ya kk bikin pao. Padahal di indo nggak susah cari bahannya spt di madinah
Ooh gitu.. 😄 Ckckck masi miskin ilmu perbakingan nih.. Huaaa tangzhong apa lagi ituu 😀 Ada resepnya nggak di blog mba Selma? Ana malah nggak ngerti juga mentega putih beli dimana dan apa namanya.. Ayo buat kak.. Ini malah termasuk roti yang sering ana buat karena gampang 😄
HapusWow... Resepnya Bakpaonya lengkap
BalasHapustak sabar untuk membuatnya