|
sumber : rayapos.com |
Maju. Kata ini sering mengiasi kata teknologi. Ya, semakin detik berjalan bersama bergantinya siang dan malam, semakin hari teknologi semakin dipercanggih oleh para ahli. Apakah anda merasakan majunya teknologi saat ini?
Ingatkah dulu?
Ketika tangan, pulpen, dan kertas beradu, jadilah sebuah surat untuk yang dirindu. Namun untuk memberikannya pun, harus menempuh jarak ke kantor pos dulu.
Kini, jempol dan handphone pintar yang beradu. 'Miss you', tak sampai 1 paragraf, dalam hitungan detik kalimat itu sudah bisa sampai pada yang dirindu.
Ketika harus berjalan jauh, meninggalkan sanak keluarga demi menimba ilmu.
Kini tinggal duduk dan website-website ilmu berhambur, tinggal pilih mana yang ingin dituju.
Ketika ingin tahu kabar, baca koran dulu.. Kini segala informasi lewat di beranda tanpa disuruh.
Ketika ingin ngenet, perlu komputer jadi harus ke warnet. Kini handphone pun sudah cukup, bisa ngenet sambil makan roti goreng kornet.
Terasa banget ya, perubahannya? Terasa sekali betapa teknologi di Indonesia berkembang. Teknologi membuat semua pekerjaan semakin cepat, mempersingkat waktu, dan memudahkan pekerjaan. Membuat jarak dan waktu tak lagi masalah, ucapan rindupun cepat tersampaikan saat itu juga. Bahkan tukang becakpun kini menggenggam telepon genggam. Semakin berkembangnya teknologi, terlebih di negara kita, Indonesia, adalah hal yang patut disyukuri.
Namun, apakah diri kita ini ikut maju bersama dengan majunya teknologi?
Nyuci baju di mesin cuci, ke pasar naik mobil. Dibanding orang dahulu nyuci dengan kedua tangannya, kepasar dengan berjalan. Seharusnya lebih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan hari ini dari pada kakek nenek kita, bukan?
Ilmu sangat banyak bertebaran. Bahkan buku elektronik banyak dan ada yang cuma-cuma. Sekolahpun kini dapat dari rumah tanpa tatap muka. Dibanding ilmuan dan ulama zaman dahulu kala, mereka belajar dengan susah payah dengan berbagai keterbatasan, menempuh berkilo-kilo jarak, namun buku dan karya mereka sangat banyak. Seharusnya dengan ilmu yang semakin mudah didapat, kita semakin bersemangat belajar dan semakin banyak ilmuwan di Indonesia, bukan?
Mengerjakan pekerjaan rumah bagi seorang ibu sudah mudah. Ayo, selesaikan semua dan buat kue kesukaan keluarga!
Cari ilmu sudah murah. Ayo, segera pelajari, hapalkan, amalkan, dan ajarkan!
Menyapa keluarga yang jauh tak perlu lagi berkirim surat. Ayo, bangun lagi keakraban dengan sanak saudara!
Memperluas pengetahuan tak perlu jauh jalan ke perpustakaan. Ayo, lebih semangat membaca dan perluas wawasan!
Pernahkah terpikir, ada apa sebenarnya? Setelah teknologi yang mempercepat pekerjaan kita, apa masih terasa 24 jam sehari itu kurang?
|
sumber : readersdigest.ca |
Apa ada yang menyita waktu kita? Hmm apa ya.. Oh, mungkinkan salah satu teknologi canggih yang sering ada digenggaman memperbudak kita?
Sobat, Cukup sudah menunduk tenggelam dan terpaku menatap layar itu.
Cukup sudah jam demi jam berlalu tanpa menghasilkan sesuatu.
Sudah saatnya untuk kita bangkit.
Sudah cukup rakyat Indonesia menjadi penonton gambar orang hilir mudik.
Saatnya jadi pemain!
Gunakan teknologi di depanmu ini.
Hasilkan manfaat setiap hari.
Mulai dari yang sedikit.
Membaca. Ponsel pintarmu juga bisa menjadi jendela dunia kini.
Menulis. Tebar manfaat yang didapat dan latih kemampuan diri.
Berkarya. Berikan inspirasi untuk orang lain dan belajarlah dari orang yang lebih ahli.
Menggunakan teknologi secukupnya, namun maksimal.
Mari, Sobat, kita gunakan teknologi dengan bijak. Menggunakannya dengan semaksimal mungkin untuk kemajuan kita. Bukankah seharusnya lebih banyak karya yang bisa dihasilkan anak bangsa? Ayo! Sama-sama kita rubah cara kita menggunakan teknologi. Jangan mau menjadi budak teknologi. Jangan kalah dengan majunya teknologi. Seharusnya kita juga maju dengan teknologi yang ada!
Teknologi diciptakan untuk membantu dan mempersingkat waktu pekerjaan, bukan menyita waktu kita.
Mari maju dengan majunya teknologi! Ayo kita majukan bangsa!
***
Update (31 Maret 2017)
Artikel di atas ku tulis untuk mengikuti lomba blog yang diadakan oleh DUMET School. Dan tanggal 29 Maret kemarin sudah keluar pengumumannya daan hasilnyaa.. belum menang hehehe.. harus lebih semangat belajar nulis lagi nih. Tulisan para pemenang memang bagus" masyaAllah. Tulisanku nggak ada apa-apanya.. Sebenarnya nulis artikel ini bagai menyindir diri sendiri hehehe.. Jadi berat juga mau dipublish karena diri inipun belum baik menggunakan teknologi. Tapi tak apalah, jadi pengingat untuk diri supaya berubah. Sudah nulis kayak gini masa nggak berubah. Semangat semangat!! Harus maju jugaaa nggak boleh tambah nunduk!!
ماشاء الله روعه❤❤❤
BalasHapusشكرا يا أختي 🌹
Hapus