Jual beli sudah tidak asing lagi dong di kehidupan kita. Ke Mall, ada jual beli. Ke warung, ada jual beli. Ke pasar, apa lagi. Bahkan terkadang teman kita pun ada yang mencari pundi-pundi rupiah di kelas dengan berjualan di luar jam belajar.
Nah, kalau bisnis online, pernah denger nggak teman?
Mungkin sebagian kita sudah tidak asing lagi dengan bisnis online. Bisnis onlinepun kalau diartikan mungkin bisa berbagai macam frasa yang mendeskripsikannya. Namun intinya, bisnis online pun merupakan kegiatan jual beli juga seperti di dunia nyata. Namun bedanya, jual belinya di dunia maya, baik semua aktivitasnya di dunia maya ataupun sebagiannya. Yup, dengan semakin berkembangnya teknologi, aktivitas jual belipun juga berkembang caranya. Kini lebih mudah, tak perlu saling pandang, banyak duduk manis, waktu lebih singkat, lebih luas cakupannya, dan berbagai kemudahan lainnya.
Contohnya, mungkin di salah satu media sosial yang kita punya, terkadang atau bahkan sering lewat di beranda media sosial kita, salah satu teman kita mempromosikan sesuatu untuk dijual. Nah, dia sedang melakukan jual beli di dunia maya.
Setelah teman-teman seperjuanganku di bangku sekolah satu persatu menuju ke pelaminan, kehidupan mereka yang baru pun dimulai. Ku lihat, rata-rata dari mereka mencoba mencari rezeki dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Yup! Mereka berbisnis online juga untuk membantu suami mereka memcari rizki dan membantu perekonomian keluarga.
Nah mereka, ibu-ibu yang mempunyai usaha sendiri, ada nama kerennya loh.
Apa itu?
Mompreneur! Wah, istilah apa lagi tuh?
Mompreneur terdiri dari 2 kata, kata Mom yang sepertinya tak begitu asing lagi, berarti ibu dan preneur dari kata enterpreneur yang berarti... wirausahaan *dari wikipedia. Googling dulu tadi hihihi. Jadi MomPreneur itu seorang ibu rumah tangga yang memiliki usaha sendiri.
Dengan teknologi yang canggih kini, kamupun bisa menjadi seorang mompreneur! Yang penting anda wanita bukan pria hehe.. Kalau laki ya enterpreneur namanya.. Atau dadpreneur mungkin boleh kalau mau.. Tersenyumlah bunda-bunda di rumah semua, karena kali ini, tulisanku khusus untuk para ibu yang ingin menjadi mompreneur.
Mengapa mompreneur? Karena dengan menjadi mompreneur, seorang ibu tak perlu lagi kerja atau berjualan di luar rumah dan tetap bisa berada di rumah menunaikan kewajiban sebagai seorang istri dan berbisnis. Bunda bisa berbisnis dan tetap masak untuk keluarga tersayang dan memperhatikan pendidikan anak-anak tercinta.
Mereka yang Terjun dalam Bisnis Online
Melihat para mompreneur, membuatku kagum. Bagaimana tidak, mengurus rumah, suami, anak, bukanlah hal yang bisa dipandang sebelah mata. Letihnya tak terkira. Harus disiplin dan bisa memanage waktu dengan baik antara mengurus rumah dan berbisnis.
Mungkin beberapa profil mompreneur berikut ini bisa menginspirasi kita. Penasaran kaan..?
1. Nurul Ummu Tsabita
Berawal dari hobi, siapa sangka, kini kue hasil usaha Nurul sudah menjadi andalan oleh-oleh kota Blitar. Akun facebooknya menjadi alat pemasarannya, walapun ibu dengan 2 anak ini mengaku tak mahir berjualan online, asal upload saja dan dibantu temannya memasarkan kue-kuenya di kalangan dinas. Namun, sekarang hasilnya mulai terlihat walau akunya usahanya tidak terlalu serius sehingga hasilnya kurang maximal dan telah lama berjalan. Rahasia yang diungkapnya, untuk usaha kuliner, ia langsung mengeluarkan produk yang pasarnya menengah ke atas. Walau terlihat lambat, namun keuntungan yang didapat sama seperti yang pasarannya menengah ke bawah, namun tidak secapek yang menengah ke bawah. Walau begitu, kegagalanpun pernah dilaluinya; kue yang gagal, mengantar pesanan yang jauh namun tak dibayar-bayar, bahkan sampai harus ruqyah karena dapat "paketan" jin. Namun mimpinya untuk memiliki usaha tetap menjadi penyemangatnya selama ini. Tsafah, itulah merek yang menghiasi kue-kuenya, dari kata Tsabita dan Afifah, 2 putri kesayangan ibu Nurul dan suaminya. Hasil kue-kue kreasinya dapat anda lihat di akun facebooknya : Nurul Ummu Tsabita
2. Stephanie Febrian
Syimar Butik Anak Muslim |
Banyak orang sukses karena dipecut oleh impiannya. Hal ini dialami oleh Stephani Febrian, ibu dari 3 anak yang masih kecil-kecil untuk menjadi seorang mompreneur. Di antara mimpi-mimpinya adalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya dan membawa keduanya umroh bersama keluarga besar, menjadi kaya namun bertakwa, membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, dan cita-cita tinggi lainnya.
"Sudah lebih kurang 4 tahun.
Itu dimulai dari jualan rajutan sampai sekarang jualan palugada (campur-campur)" . Bermula dari hobi merajut dan mencoba menjualnya di sosial media, iapun mulai mencoba menjual barang-barang lainnya dan tekun mempelajari cara-cara berbisnis online baik lewat buku-buku marketing dan whatsapp grup. Kini barang yang dijualnya mencakup gamis dan jilbab anak, manset tangan, kurma, misk thaharah, kreasi tangannya, kue-kue yang ia buat sendiri dan lain-lain. Salah satu hasil buatannya adalah coklat praline, yang laris manis di saat ramadhan. Walau kini banyak yang dijual, ia tak lupa dengan tugas utamanya sebagai istri dan ibu. "jalani aja semampunya. Karena fokus utama tetap ke anak-anak. Masalah rezeki sudah ada Allaah yang ngatur" ungkapnya. Barang-barang yang dijual Ibu muda yang akrab dipanggil Vani ini bisa ditemukan di fanpage "Rifara Grosir Jilbab Anak" dan instagramnya @stephaniehomemade dan @syimarbutikanakmuslim
3. Tri Damayanti
Indonesia kaya dengan budaya dan ciri khas. Salah satunya adalah batik, corak yang penuh seni dan cantik yang kini menjadi khas negara Indonesia. Ditambah dengan umumnya ibu-ibu menggunakan daster di rumah, Tri Damayanti mulai menjual daster batik. Ibu-ibu di rumahpun kini bisa berdaster dengan cantiknya motif batik. Berbisnis online dengan 2 anak di rumah, tentu ada kendala yang dihadapinya. Tri tetap berusaha untuk mempromosikan jualannya terutama di instagram. "di bawa nyantai aja" ungkapnya walau ada kendala. Omset yang didapat dari menjual daster batik ini mencapai 6 juta ke atas perbulan. Belum lagi ditambah barang lain yang dijualnya; buku, mainan anak, dan jilbab. Anda dapat melihat daster batik yang dijualnya di instagram : @galeridasterbatiksolo
4. Rika Prasetyawati
Nyits Catering |
Nasi Kabsah mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Kalau nasi Mandi? Mungkin banyak yang belum tau yaa.. Nasi Mandi juga merupakan salah satu masakan dari Timur Tengah lho. Mungkin Rika pun tak pernah membayangkan nasi khas Timur Tengah buatanya terjual hingga 1000 porsi di bulan Ramadhan tahun lalu. Yup, salah satu mompreneur, Rika, mulai merintis bisnis kuliner Timur Tengah di akhir tahun 2015 setelah sebelumnya menjual madu, herbal, dan lain-lain sejak 2009. Pemasarannya lewat akun facebook, instagram, dan tokopedia. Perkembangan bisnisnya sangat terlihat, mungkin dikarenakan peluang bisnis kuliner khas Timur Tengah masih terbuka lebar, apalagi melalui online. Selain banyak yang membeli di bulan ramadhan dan untuk konsumsi pribadi, orangpun membeli nasi Mandi Kambing untuk aqiqah, juga dipesan untuk makan siang para pegawai di kantor. Tak hanya nasi Kabsah dan Nasi Mandi, ragam masakan lainnyapun dijual seperti nasi Bukhari, nasi Gambari, sambosa, juga makanan-makanan impor dari Saudi seperti kurma, coklat, hingga ayam Al-Baik fenomenal yang hanya bisa didapatkan di kala umroh juga berhasil dijangkaunya untuk dijual di Indonesia. Namun dibalik kesuksesan yang terlihat, jatuhpun sering terjadi. "pernah nyetok barang yang nggak habis sampai hampir masa expired, jadi dikasih gratis" ungkapnya. Kendala mengatur waktu juga dialaminya karena belum ada asisten tetap di rumah. Namun Rika tetap berusaha. Selain bersaing dengan memberi harga terjangkau, kualitas juga menjadi perhatiannya. Membangun interaksi yang baik dengan calon pembeli juga hal yang ia terapkan dalam berbisnis di dunia maya.
Pengiriman masakan arabnya menggunakan layanan gojek untuk jabodetabek dan bandung. Dapat sampai di hari yang sama dengan waktu memasak. Untuk daerah lain Rika menggunakan ekspedisi atau ada yang langsung datang ke tempat Rika tinggal, Bekasi. Oh iya! Bisnis kuliner ini ia beri nama NYITS Catering, dari nama-nama buah hati Rika dan Suami; Nufail, Yahya, Ilyas, dan Tsurayya. Lezatnya kuliner arab ini dapat kalian temui di instagramnya @nyitscatering dan di tokopedia.com/nyits
5. Ninik Sri Hartini
bussybook by Ninik Sri Hartini |
Kreasi dari kain flanel mungkin sudah umum dijual. Namun membuat buku edukatif dari kain flanel, mungkin sedikit orang yang telaten membuatnya. Ninik Sri Hartini adalah salah satunya. Berawal dari hobi, awalnya Ninik menjual kreasi flanel edukatif juga rajutannya secara online sejak 2011. Hingga salah satu pembeli memesan baby book full flanel dan ia menerima tantangan tersebut. Tak disangka baby book menjadi salah satu produk yang diminati dan baby book yang telah dibuat oleh Ninik dengan tanganya sendiri mencapai 100 buku lebih.
Setelah itu Ninik menetap di Mesir bersama suaminya. Namun hal itu tidak membuatnya berhenti berkarya dan berbisnis. Rasa penasaran membuatnya mencoba hal baru, yaitu quitebook/busybook untuk anak. Ninikpun mengupload hasil karyanya di facebook. Tak disangka peminat bermunculan dan memesan busybook karya Ninik. Namun karena belum menemukan asisten yang pas untuk membantu produksi, Ninik membatasi produksinya 5 buku dalam sebulan dan paling banyak 8 buku. Hingga kini, busybook hasil karyanya yang telah terjual sebanyak 70 buku. "Kayaknya harus fokus pada bidang yang sedang di geluti dan managemen waktu yang baik" ungkapnya ketika ditanya tips sukses dalam berbisnis online. Karya-karya Ninik dapat ditemukan di fanpagenya Rumah Craft.
Andapun Bisa Seperti Mereka!
Tertarik untuk menjadi mompreneur juga? Mungkin beberapa langkah dan tips berikut dapat membantu bunda-bunda semua..
Inilah beberapa langkah untuk memulai bisnis online :
1. Izin dan Ridho Suami. Yup! Ini yang terpenting bunda.. Mintalah izinnya, karena suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Bisa jadi suami hanya menginginkan bunda menjadi ratu di rumah dan fokus menjadi pendidik dan teladan bagi buah hati di rumah. Menjadi mompreneur pun bisa jadi tak lepas dari bantuan suami, karena mau tak mau di beberapa waktu mompreneur harus keluar rumah juga untuk membeli dan mengirim barang. Jadi, jangan lupa izin suami dulu ya bunda..
2. Punya alatnya & media sosial. Anda sudah punya smartphone? Kalau begitu sudah cukup sebagai alat untuk menjual produk anda. Namun yang terpenting ada pulsa untuk internet dan charger jika smartphone akan habis batrai. Kemudian buatlah media sosial, bisa facebook, instagram, dan semisalnya. Jalinlah pertemanan dan hubungan yang baik dengan teman-teman.
3. Tentukan apa yang akan dijual. Kemudian, tentukan apa yang ingin dijual. Bisa sesuatu yang sesuai passion/minat kita. Seperti misalnya jika anda suka merajut, maka cobalah untuk menjual rajutan anda di sosial media. Karena jika kita melakukan sesuatu sesuai passion, biasanya dikerjakan dengan lebih semangat dan dengan senang hati. Bisa juga dengan survei apa kebutuhan masyarakat sekarang. Jadi lakukanlah survei, apa yang dibutuhkan masyarakat dan sediakanlah solusinya. Nah, jika passion kita pas dengan kebutuhan masyarakat, itu lebih sip lagi! Bekerja dengan hati senang dan peluang besar untuk laku lebih banyak. Bisa juga dengan bekerjasama dengan orang lain dengan menjualkan barang orang lain. Namun hati-hati ya bunda, karena sekarang banyak penipuan. Buatlah perjanjian yang jelas di awal.
4. Buat nama tokomu atau merek produkmu! Pemilihan nama bisa berdasarkan apa saja. Bisa dengan nama sendiri, nama anak, nama bunga, nama yang memiliki arti yang bagus, dan lain-lain.
5. Belajar teknik marketing. Pelajarilah Teknik mareketing atau jual beli secara online. Bisa dicari yang gratis dulu, dengan mencari artikel-artikel di google bagaimana cara memulai bisnis online, atau mengikuti grup-grup belajar bisnis online di whatsapp, membaca buku yang membahas tentang bisnis online. Tak perlu banyak keluar rumah juga untuk belajar kan? Atau jika ingin belajar bersama suami di luar bisa mengikuti seminar tentang bisnis online. Belajar ini bertujuan agar bunda tahu bagaimana cara menjual produk, bagaimana agar cepat laku, bagaimana agar orang tertarik dengan apa yang kita jual, dan meminimalisir kerugian akibat kurangnya ilmu. Cara mempromosikan produk juga ada caranya lo! Bedanya dengan di dunia nyata, kalau di dunia nyata kita harus lihai berbicara dan meyakinkan pembeli. Kalau di dunia maya, bicaranya dengan tulisan, harus mahir menulis dan mengatur kata-kata. Pelajari juga tips-tips agar sukses berbisnis online. Berikut ini beberapa tips agar sukses berbisnis online :
- bangun kepercayaan calon pembeli. Ketika pertama kali pembeli mengunjungi profil kita, mereka akan meneliti apakah kita benar-benar penjual atau penipu. Agar orang percaya bahwa kita bukan penipu, bisa dengan menyertakan website resmi kita berisi produk yang dijual, nomor telpon, alamat, dan masukan juga foto-foto testimoni pembeli sebelumnya.
- Foto yang menarik. Foto juga berpengaruh untuk memikat hati pembeli. Kalau ada waktu, pelajarilah teknik foto produk. Bagaimana cara mengambil sudut yang bagus, cara mengedit pencahayaan, bukan diedit untuk penipuan yaa.. Tak perlu ke studio foto kok untuk menghasilkan foto yang bagus. Dengan murah meriah di rumah, produkmu bisa terlihat mewah. Caranya? Tentu dengan belajar :) Bukan berarti menipu yang hitam jadi putih ya hihi.. Belajarlah teknik foto sederhana namun hasilnya cantik. Kalau dengan foto hasil karya kita sendiri, orang lebih percaya bahwa kita bukan penipu. Kalau menggunakan foto orang lain, apalagi fotonya pecah/buram, keraguan bisa muncul dari calon pembeli.
- Belajarlah teknik menulis yang memikat hati. Aku pernah membaca status seorang teman tentang covert selling. Ternyata itu teknik penjualan, bagaimana kita menjual tetapi terlihat seperti bukan menjual. Bisa dengan bercerita misalnya "Waah hari ini sudah 20 orang yang membeli". Dari kalimatnya, kita tidak menjual. Tetapi orang penasaran mengapa sampai selaku itu? Pada akhirnya merekalah yang terjerat oleh kata-kata kita dan kemungkinan akan dibeli jadi meningkat!
- Respon yang cepat dan ramah. Kalau ada waktu, segeralah membalas pertanyaan pembeli dengan sapaan yang ramah. Pembeli akan merasa nyaman dengan penjual yang ramah. Siapa sih yang nggak suka orang yang ramah.. Iya kan?
6. Manajemen waktu dan Disiplin. Ini nih yang tak kalah penting. Mengatur waktu. Ya, kita tak boleh lupa kewajiban utama kita sebagai ibu rumah tangga. Jadi jangan sampai karena sibuk berjualan, pekerjaan rumah jadi berantakan. Aturlah jadwal dan disiplin. Memang tak mudah. Namun bisa diusahakan. Jangan menunda-nunda pekerjaan.
7. Doa & dukungan suami. Ya, jangan meremehkan do'a. Dukungan suamipun sangat penting, karena bisa menjadi penyemangat dikala kita down.
8. Promosikan! Yup! Cobalah mempromosikannya di media sosial bunda sambil terus belajar cara berbisnis online.
9. Bersabar. Sabar sangat dibutuhkan. Tak ada pilihan tanpa resiko. Berbisnis onlinepun memiliki resiko juga. Untuk itu, stok kesabaran perlu difull kan. Bisa jadi kita akan menemui pembeli yang tidak jadi membeli, bertemu pembeli yang kasar, gagal dalam penjualan, dan berbagai rintangan lainnya. Pelajari juga resiko-resiko yang dapat ditemui saat berbisnis online atau dari kisah mompreneur lain agar dapat menghindarinya.
10. Bersyukur. Ya, syukurilah apa yang telah didapat. Lihatlah orang-orang dibawah kita. Karena dengan itu hati akan tenang dan siap menjemput rezeki dengan hati senang.
Jadi, sudah siap menjadi mompreneur berikutnya bunda? Ayo segera dimulai! Semangat yaaa bundaa..
______________________
Artikel ini dibuat untuk mengikuti lomba yang diadakan Dumet School.
masyaallah, tulisannya keren! komprehensif dan nyaman dibaca :) apakah Inas jg tertarik buat menjalani bisnis online?
BalasHapusWaah apa kabar mbaa? 😃 Lama nggak bersua. Hehehe masyaAllah syukran mba.. masih belajar nulis hihihi..iya pengen juga tapi mungkin nanti 😊
Hapusalhamdulillah sehat, sekarang sedang berusaha nyelesain skripsi, hehe :D lama banget ninggalin blog, terus iseng2 buka lagi, eh ternyata Inas update blog dengan segala kehidupan baru :') senang mendapati postingan2mu
HapusOoh masyaAllah 😃 Semangat ya kaak 😃 Hehehe alhamdulillah 😊 Sempet lama nggak ke isi juga sebenarnya.. baru-baru juga semangat lagi isi blog hehehe
Hapus