Menawar Cadar


Hampir semua deretan hotel-hotel tinggi yang mengelilingi masjid nabawi, bagian bawahnya adalah toko-toko atau bahkan menyerupai mall. Toko emas, abaya, souvenir, oleh-oleh, makanan, dan berbagai macamnya. Jarang sepi karena yang mengunjungi masjid ini silih berganti dari berbagai negara. 

Di suatu senja, aku diajak suami ke masjid Nabawi. Seperti biasa kami berpisah karena tempat shalat laki dan perempuan berbeda. Suami mengizinkanku berkeliling toko-toko sendiri selepas shalat magrib. Akupun semangat dan asyik menjelajahinya. Karena shalat perempuan di bagian belakang, jadi aku keliling toko yang ada di belakang masjid Nabawi.

Aku melewati deretan toko abaya; pakaian hitam khas saudi. Ingin sekali membeli cadar. Setelah keberanian terkumpul, kaki berhenti di salah satu toko. Membuka satu persatu lembaran cadar yang tergantung. 
        "Kam?" Tanyaku pada penjual dengan bahasa arab setelah mendapat model yang pas di hati, yang artinya 'berapa?' 
        "Dua puluh" Jawabnya dengan bahasa Indonesia. Ha? Bagaimana ia tahu aku dari Indonesia? Padahal kain cadar juga sudah menutupi wajahku. Apa model cadarku khas Indonesia? Atau logatku saat ngomong ya?
        "Lima belas!" Tawarku entah dengan bahasa apa setelah itu. Penjual seperti berpikir sebentar.
        "Baiklah, lima belas"
Hatiku kegirangan. Diri yang tak biasa nawar ini berhasil nawar harga di negara orang! Langkahku setelah itu jadi berbeda. Lebih bahagia. Tak sabar rasanya ingin menceritakan prestasi hari itu pada suamiku.

Belum selesai langkah kaki melewati deratan toko bernuansa hitam, sesuatu muncul di benak. Pikiran untuk bertanya harga cadar di toko lain seperti yang terbeli muncul. Akupun berhenti di toko lain, membolak balik lembaran cadar mencari yang mirip dengan yang ku beli.

Ketemu!

        "Ini berapa?"
        "Lima belas.." jawab penjual.
Apaaaaaaaa.. Jadi tadi kena tipu? Seketika kegirangan tadi jadi terjun bebas menjadi kesedihan... Aku kena tipu.

Setelah berjumpa lagi dengan suami, ku ceritakan suka duka menawar cadar.
          "Cadar itu biasanya 10 real" timpalnya.

Jadi??? Aku ditipu 2 kali lipat??

3 Orang Komen:

  1. Maa syaa Allaah... sdh lama ditunggu postingannya kak.. Trnyata diposting saat ana hiatus hehehe..

    BalasHapus
  2. 😁 Ternyata penjual di sana sama saja seperti di Indonesia ya. Hehe. Naikin harga dulu biar dikira murah ketika 'ditawar'

    BalasHapus
  3. saknooe kakakku XD semangat kakaaa

    BalasHapus

Thank you for your comment! Terima kasih sudah membaca dan juga komentarnya yang meramaikan blog ini 😊 (Yang belum punya akun blog, bisa pilih 'anonim' untuk berkomentar dan jangan lupa sertakan nama ya 💐