Hobi yang Paling Awet Hingga Kini



Tak kusangka merajut menjadi hobi yang paling kusuka. Dari sekian banyak hal yang pernah kulakukan dulu : melukis, merajut, jahit, fotografi, crafting, blogging, dan lain-lainnya, yang paling awet sampai saat ini cuma merajut dan.. makan *ups. Sepertinya harus maksa nambah hobi 1 lagi : m-a-s-a-k, biar tambah disayang suami hehehe...

Kelihatannya merajut sudah tidak asing lagi yaa. Rajutan kini banyak diminati kalangan muda. Semoga saja tak lagi identik dengan hobi oma-oma.

Dulu ketika Ibuku tercinta merajut ikat rambut untuk kami, anak-anaknya, akupun tertarik merajut juga. Seingatku, ibuku sering merajut ikat rambut. Bukan untuk dijual. Yah, maklumlah, kasusnya seperti halnya kaus kaki yang sering hilang sebelah, ikat rambut termasuk barang yang sering hilang dirumah. Akhirnya membuat ikat rambut menjadi aktivitas yang lumayan sering dilakukan. Akupun mulai minta diajarin juga. Dari membuat ikat rambut itu, akhirnya bisa 3 macam tusukan : rantai, single crochet, dan double crochet. Namun rasa penasaran dengan teknik lain bermunculan. Akupun belajar sendiri dari buku dan youtube, hingga kini alhamdulillah bisa membuat sesuatu yang lebih dari ikat rambut dan membuat blog 'Go-Crochet' berisi karya rajut bersama temanku. 

Merajut itu menyenangkan. Kalau sudah menjadi suatu barang, di hati senang rasanya. Jika menjadi hadiah, membahagiakan pembuat dan penerimanya. Terkadang, sebuah rajutan mengingatkan momen-momen kehidupan. Karena untuk proyek yang besar, sering memerlukan waktu berhari-hari lamanya. Aku pernah ngerajut tas untuk Karimah, teman masa menengah atas. Saat merajut tas itu, ada hari di mana aku bertemu dengan suamiku untuk pertama kalinya dan di hari itu pula, hari di mana jarum rajut nomor 5 kesayanganku hilang. Jadi, untuk temanku, Karimah, ketahuilah, tas itu menjadi saksi bisu momen penting dalam hidupku. Jadi, mahal sekali harganya hihihi..


Rajutan itu istimewa. Ada waktu yang dikorbankan, belum lagi jika ada yang salah, harus rela membongkar simpul-simpul yang terlanjur dikaitkan. Ada seni yang tersirat, yang membuatnya limited untuk dibuat. Rajutan itu spesial, spesial dibuat hanya untuk kamu seorang. Dan perjalanan untuk bisa merajut itu tak sebentar, butuh minat yang kuat, ketekunan, dan kesabaran.

Jadi, untuk teman-teman yang bertanya-tanya, mengapa sih rajutan itu mahal? Jawabannya sudah diuraikan diatas. Kalau mau murah, bisa kok buat sendiri di rumah :)
crochet & knitting

Yang pengen belajar ngerajut juga, ayo segera coba. Alat dan bahan yang dibutuhkan hanya jarum rajut, benang, dan jari-jemarimu. Oh iya, teknik rajut yang kutekuni itu crochet, bukan knit. Kalau knit aku masih meraba-raba buatnya hehe.. Bedanya crochet dan knit, crochet menggunakan 1 jarum bernama hakken/hakpen sedangkan knit menggunakan 2 jarum atau lebih yang bernama breien. Kalau benangnya kurang lebih aja.. Buku-buku rajut banyak sekali dijual di toko buku. Di youtube pun banyak yang memberikan tutorial merajut secara cuma-cuma. Merajut itu enak bisa dilakukan dimana saja, karena tak terlalu banyak alat dan bahan yang dibutuhkan. Hobi ini juga menguntungkan karena bisa dijual. 

Jadi, tunggu apa lagi.. Ayo dicoba dan selamat mencoba ^^

Baca juga : Perbedaan Knitting dan Crochet [?]

__________________
Artikel ini dibuat untuk mengikuti lomba yang diadakan oleh Neetip.id

Teknologi aja Maju, Kalau Kamu?

sumber : rayapos.com
Maju. Kata ini sering mengiasi kata teknologi. Ya, semakin detik berjalan bersama bergantinya siang dan malam, semakin hari teknologi semakin dipercanggih oleh para ahli. Apakah anda merasakan majunya teknologi saat ini?

Ingatkah dulu?

Ketika tangan, pulpen, dan kertas beradu, jadilah sebuah surat untuk yang dirindu. Namun untuk memberikannya pun, harus menempuh jarak ke kantor pos dulu.
Kini, jempol dan handphone pintar yang beradu. 'Miss you', tak sampai 1 paragraf, dalam hitungan detik kalimat itu sudah bisa sampai pada yang dirindu. 

Ketika harus berjalan jauh, meninggalkan sanak keluarga demi menimba ilmu. 
Kini tinggal duduk dan website-website  ilmu berhambur, tinggal pilih mana yang ingin dituju.

Ketika ingin tahu kabar, baca koran dulu.. Kini segala informasi lewat di beranda tanpa disuruh.

Ketika ingin ngenet, perlu komputer jadi harus ke warnet. Kini handphone pun sudah cukup, bisa ngenet sambil makan roti goreng kornet.

Terasa banget ya, perubahannya? Terasa sekali betapa teknologi di Indonesia berkembang. Teknologi membuat semua pekerjaan semakin cepat, mempersingkat waktu, dan memudahkan pekerjaan. Membuat jarak dan waktu tak lagi masalah, ucapan rindupun cepat tersampaikan saat itu juga. Bahkan tukang becakpun kini menggenggam telepon genggam. Semakin berkembangnya teknologi, terlebih di negara kita, Indonesia, adalah hal yang patut disyukuri. 

Namun, apakah diri kita ini ikut maju bersama dengan majunya teknologi?

Nyuci baju di mesin cuci, ke pasar naik mobil. Dibanding orang dahulu nyuci dengan kedua tangannya, kepasar dengan berjalan. Seharusnya lebih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan hari ini dari pada kakek nenek kita, bukan? 

Ilmu sangat banyak bertebaran. Bahkan buku elektronik banyak dan ada yang cuma-cuma. Sekolahpun kini dapat dari rumah tanpa tatap muka. Dibanding ilmuan dan ulama zaman dahulu kala, mereka belajar dengan susah payah dengan berbagai keterbatasan, menempuh berkilo-kilo jarak, namun buku dan karya mereka sangat banyak. Seharusnya dengan ilmu yang semakin mudah didapat, kita semakin bersemangat belajar dan semakin banyak ilmuwan di Indonesia, bukan?

Mengerjakan pekerjaan rumah bagi seorang ibu sudah mudah. Ayo, selesaikan semua dan buat kue kesukaan keluarga! 

Cari ilmu sudah murah. Ayo, segera pelajari, hapalkan, amalkan, dan ajarkan!

Menyapa keluarga yang jauh tak perlu lagi berkirim surat. Ayo, bangun lagi keakraban dengan sanak saudara!

Memperluas pengetahuan tak perlu jauh jalan ke perpustakaan. Ayo, lebih semangat membaca dan perluas wawasan!

Pernahkah terpikir, ada apa sebenarnya? Setelah teknologi yang mempercepat pekerjaan kita, apa masih terasa 24 jam sehari itu kurang?

sumber : readersdigest.ca
Apa ada yang menyita waktu kita? Hmm apa ya.. Oh, mungkinkan salah satu teknologi canggih yang sering ada digenggaman memperbudak kita? 

Sobat, Cukup sudah menunduk tenggelam dan terpaku menatap layar itu.
Cukup sudah jam demi jam berlalu tanpa menghasilkan sesuatu.
Sudah saatnya untuk kita bangkit.
Sudah cukup rakyat Indonesia menjadi penonton gambar orang hilir mudik.
Saatnya jadi pemain!
Gunakan teknologi di depanmu ini.
Hasilkan manfaat setiap hari.
Mulai dari yang sedikit.
Membaca. Ponsel pintarmu juga bisa menjadi jendela dunia kini.
Menulis. Tebar manfaat yang didapat dan latih kemampuan diri.
Berkarya. Berikan inspirasi untuk orang lain dan belajarlah dari orang yang lebih ahli.

Menggunakan teknologi secukupnya, namun maksimal.

Mari, Sobat, kita gunakan teknologi dengan bijak. Menggunakannya dengan semaksimal mungkin untuk kemajuan kita. Bukankah seharusnya lebih banyak karya yang bisa dihasilkan anak bangsa? Ayo! Sama-sama kita rubah cara kita menggunakan teknologi. Jangan mau menjadi budak teknologi. Jangan kalah dengan majunya teknologi. Seharusnya kita juga maju dengan teknologi yang ada! 

Teknologi diciptakan untuk membantu dan mempersingkat waktu pekerjaan, bukan menyita waktu kita. 

Mari maju dengan majunya teknologi! Ayo kita majukan bangsa!


***


Update (31 Maret 2017)

Artikel di atas ku tulis untuk mengikuti lomba blog yang diadakan oleh DUMET School. Dan tanggal 29 Maret kemarin sudah keluar pengumumannya daan hasilnyaa.. belum menang hehehe.. harus lebih semangat belajar nulis lagi nih. Tulisan para pemenang memang bagus" masyaAllah. Tulisanku nggak ada apa-apanya.. Sebenarnya nulis artikel ini bagai menyindir diri sendiri hehehe.. Jadi berat juga mau dipublish karena diri inipun belum baik menggunakan teknologi. Tapi tak apalah, jadi pengingat untuk diri supaya berubah. Sudah nulis kayak gini masa nggak berubah. Semangat semangat!! Harus maju jugaaa nggak boleh tambah nunduk!! 




Pameran Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam


Telat mau posting.. Pengennya langsung ditulis dan selesai setelah pulang dari pameran ini biar inget hehe.. tapi ternyata asa tak sampai...

Hari Jum'at, Tanggal 3 Februari 2017, Abinya Hanin mengajakku ke Masjid Nabawi karena mau hadir di dauroh seorang Syaikh yang cuma diadakan setahun sekali. Awalnya ragu juga, karena hari itu kota Madinah dingiiin banget. Pergi keluar itu bagai memasuki ruang berAC. Setelah bingung dan bimbang, akhirnya sore itu tetap keinginanku untuk pergi tak hengkang dari hati. 

Sebelum sampai di masjid Nabawi, abinya Hanin beli Tha'amiyah dulu dan teh panas. Teh panas dengan kepulan asapnya itu kubawa dengan senang hati dengan tangan telanjang tanpa kaus tangan. Teh itu menghangatkan tanganku menuju masjid Nabawi di dinginnya sore itu.

Sampai ke masjid, akhirnya teh panas pun menyerah dengan dinginnya udara luar. hihihi.. Cepat sekali.. Akhirnya kami makan Tha'amiyah dulu dan minum teh sembari menunggu adzan magrib berkumandang. 

Adzan Maghrib, kami berpisah. Abinya hanin menuju tempat shalat laki dan aku menuju tempat shalat perrmpuan. Setelah shalat, aku 
Ingin ke kamar mandi. Sebenarnya malas sekali ke sana karena pengalaman ke kamar mandi, antriannya lumayan panjang  juga ditambah bingung mau tinggal kereta bayi Hanin di mana. 

Namun rasa ingin kencing membulatkan tekad untuk menuju kamar mandi. Kereta Hanin ku letakkan di depan pintu umum menuju kamar mandi. Jadi kamar mandinya di bawah tanah. Ada dua pintu, turun dengan tangga menuju tingkatan pertama, pintu kedua dengan eskalator menuju tingkat kedua. Aku turun dengan eskalator. Awalnya hanin kugendong karena sepertinya takut dengan tangga berjalan itu. Namun akhirnya ku ajak dia menginjakkan kakinya di eskalator. Eh kesenengan akhirnya hehee..

Ternyata masih ada eskalator ke bawah lagi! Menuju tingkat ke 4. MasyaAllah baru tau ternyata kamar mandinya 4 lantai di bawah tanah. Di lantai 4 ternyata sepi Alhamdulillah.. langsung dapat tempat tanpa antri. Tempat wudhu juga ada di bawah sana. Tempat wudhunya ada kursinya, jadi enak wudhu sambil duduk dan bebas mau lepas jilbab dan abaya karena daerah khusus perempuan. 

Setelah wudhu, aku dan Hanin naik lagi ke atas dengan eskalator. Ckckck ada yang kesenengan naik eskalator hahaha.. sudah sampai lantai atas, Hanin mau turun lagi naik eskalator -,- karena tak ada kerjaan dan agar si kecil bahagia, akhirnya kami naik turun eskalator entah berapa kali hahaha.. Semoga saja tak ada yang memperhatikan hehe.. 

Oh iya, Alhamdulillah kereta hanin selamat nggak ada yang ambil.. Tetap saja harus berhati-hati ya teman karena walau di masjid Nabawi, pencuri ada saja.. Sepatu temanku pernah hilang padahal dibungkus di tas dan ditaruh rak sepatu. Pas mau pulang, Tasnya masih ada, namun sayang sepatu yang baru dibeli itu hilang.

Solat Isya, Hanin tertidur. Mungkin udara dingin ditambah suara imam yang merdu membuat matanya tak kuasa terpejam. Setelah selesai solat, aku jalan-jalan liat jualan di pinggir masjid  Nabawi. Setelah melihat-lihat tanpa ada yang terbeli, kepikir mau ke pameran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang ternyata buka karena sudah lama pameran ini ditutup. Mungkin tambah bagus dari yang sebelumnya. Langsung deh ke sana sebelum pamerannya tutup.

Ini diaa foto-foto di pameran..


Ini gedung Pamerannya dari depan

pintu masuknya

Silsilah Nabi Muhammad Shallallahu álaihi wa Sallam sampai ke Nabi Ibrahim Álahissalam

Ini apa ya.. hiks aku nggak baca sepertinya.

Kalau nggak salah, ini rute perjalanan hijrah Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam

miniatur masjid Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam

rumah Áisyah Radhiyallahu Ánha dan Saudah Radhiyallahu Ánha di samping masjid Nabi

Aktivitas Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam di pagi hari

Aktivitas Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam di pagi hari



Aktivitas Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam di pagi hari

Aktivitas Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam dari dzuhur hingga setelah Maghrib


Aktivitas Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam di malam hari


miniatur masjid Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam juga.

ini apa ya,, hehehe,, penjelasannya pakai bahasa arab..


Daftar peperangan yang diikuti Rasulullah Shallallahu Álaihi wa Sallam

ini dia daftarnya,, ternyata nggak kefoto yang nomor 1 & 2
perang badr


Ini belum semua teman-teman.. Pokoknya kalau umroh harus ke sini yaa. InsyaAllah banyak sekali pelajaran yang akan didapat (kecuali cuma liat-liat dan nggak dibaca ilmunya hehe) m. 

Keluar dari pameran, Hanin bangun dari tidurnya.. telat naak hihihi.. 

Pameranpun tutup. Sepertinya jam 9 malam. Aku dan si kecil Hanin jalan-jalan lagi melihat dagangan di sekitar masjid Nabawi.

Setelah lama jalan bersama Hanin dan dinginnya malam, kami menghangatkan diri dengan masuk ke Mall dekat masjid Nabawi dan mengisi perut dengan Tha'amiyah. Tak lama kemudian, handphoneku berdering, oh! Abinya Hanin sudah selesai dauroh. Akhirnya akupun berjalan ke satu tempat yang telah disepakati bersama abinya Hanin daan,, Pulang deh..

Kalau umroh, jangan lupa ke pameran ini yaaa.. Posisinya di samping masjid Nabawi, terlihat besar kok tulisannya.. seperi di foto pertama tadi. Di samping pameran ini juga ada pameran Asmaul Husna. Kalau di depan masjid, ada pameran al-Qur'an. Lengkap kaan? Jangan lupa ke sana yaa.. Gratis kok 😉

Buku ~ Orang Tua Cermat Anak Sehat


Menjadi ibu baru, kepalaku masih belum banyak terisi ilmu-ilmu cara merawat anak, mendidik anak.. Apalagi tentang penyakit-penyakit anak. Ternyata menjadi ibu itu.. sesuatu kalau bahasa orang-orang hehee

Ya intinya nggak gampang juga. Semua butuh ilmu. Sepertinya kalau perlu diadakan sekolah persiapan untuk jadi istri dan ibu yang baik dan sholehah sebelum menikah..

Saat akan pergi meninggalkan rumah masa remaja menuju seatap berdua dengan suami, salah satu tanteku memberikanku hadiah buku ini. Saat itu aku masih hamil sekitar 3 bulan. 


Nggak nyangka ternyata buku ini bermanfaat sekali untukku setelah Hanin lahir dan bermanfaat juga bagi orang-orang sekitarku. Tampilan bukunya pun tidak membosankan bagai ensiklopedia. Setiap BAB, dijelaskan dahulu tentang penyakit tersebut, lalu di kelompokkan seperti, 'kapan harus membawa anak ke rumah sakit?' Lalu 'lakukan ini di rumah', juga yang tak kalah menarik adalah 'mitos vs fakta'.  Obat-obatan juga dibahas dibuku ini, perlukah memakai obat-obat yang banyak beredar. Pokoknya bagus, menarik, dan cocok untukku yang susah dan cepet bosen baca buku heheee.. Mata langsung bisa menemukan bagian-bagian yang dibutuhkan. Jadi kalau nggak sempet baca semua dan segera butuh masukan apakah harus ke rumah sakit sekarang, langsung otw ke kolom "kapan harus ke rumah sakit?". Juga tau apa yang harus dilakukan di rumah jika anak belum perlu dibawa ke rumah sakit. Kalau boleh dibilang, buku ini lengkap deh untuk new mom.

Jadi ku pikir buku ini cocok sekali sebagai hadiah untuk ibu yang baru melahirkan. Apalagi ibu baru yang baru memasuki dunia per-ibu-an.

Jadi.. Menurutku buku ini recomended banget-nget

Oh iya yang butuh info buku ini:
Judul : Orang Tua Cermat Anak Sehat
Penulis : dr. Arifianto
Penerbit : Gagas Media
Jumlah halaman :
Harga : hihihi tergantung tokonya mungkin yaa.. Aku tak menjualnya hehe..


Ini sampul belakangnya. 

Yang mau intip dikit isinya..


Penulis buku, dokter Apin, juga aktif di facebook dengan nama Arifianto Apin. Beliau juga menulis tentang kesehatan di sana. Baca di facebooknya, buku ini bisa dipesan dengan mengirim pesan ke nomor 08161134311.

Semoga bermanfaat ^^



(Masak bareng) Macaroni Schotel, Brownies, dan Pastel

Hari Selasa, 7 maret 2017 lalu, Aku belajar masak bareng dengan teman-teman. Berawal dari cerita temanku di sekolah, Anggi yang sering main ke rumah kak Lida dan masak bareng, akupun pengen juga hehe.. Akhirnya kak Lida mengundangku juga ke rumahnya sore hari.

Alhamdulillah diizinkan Abinya Hanin pergi. (Jazakumullahu khairan ya Aba Hanin 💐)

Sekitar jam setengah 6 sore berangkat, janjian dengan Anggi di masjid Assalam karena belum tau rumahnya. Alhamdulillah ternyata rumahnya dekat juga dan bisa dijangkau dengan melangkahkan kaki saja. Syukran Anggi,,

Belajar masak kali ini, kami berlima dan rumah kita berdekatan semua. Aku, kak Lida, Aisyah, Fadhilah, dan Anggi. Kurang 1 sebenarnya, kak Humairo, tetanggaku. Anaknya sakit jadi nggak bisa ikut kali ini. 

Setelah sampai di rumah kak Lida dan tetangganya, Fadhilah, dan berbagai jamuannya, kami mulai membuat macaroni schotel dan brownies. Aku dan Anggi buat macaroni schotel. (Tapi aku cuma ngiris bawang sama icip rasa aja ya kayaknya hehehe.). Sedang kak Lida, Aisyah, dan Fadhilah buat brownies dan bantu buat macaroni juga. Haninpun tak ketinggalan, mengamati kami experimen di dapur hihihi..

Daan inilah hasilnya....



Macaroni schotelnya pakai resep dari masak.tv

Macaroni Schotel
Sumber : Masak.Tv

Bahan :
2 sdm bawang bombay cincang 
1 sdt merica bubuk 
3 butir telur ayam, kocok 
150 gr keju cheddar 
75 gr daging asap, potong dadu 
200 ml susu cair 
4 sdm margarin 
Garam secukupnya 
150 gr macaroni 
1 liter air 

cara pembuatan: 
1. rebus macaroni di dalam air yang diberi margarin. 
2. potong dadu bombay, tumis dengan daging asap 
3. parut keju. bagi dua keju parut. 
4. dalam bowl, masukkan susu dengan telur, kocok lepas. masukkan tumisan bombay dan ham. dan campur dengan macaroni. bumbui. 
5. lapisi loyang dengan margarin, tuangkan adonan, taburi dengan keju parut, dan oven dengan suhu 180 derajat celcius selama 30 menit. 


Rasanya? Enaaak bangeeet 👍👍👍👍👍 Tapi aku curiga enak "banget" ini karena Anggi suka keju jadi dibanyakin kejunya hehe..

Kecurigaanku yang kedua : aku baru saja baca resepnya hehe, ternyata bawang bombaynya cuma 2 sdm. Tapi aku iris 2 biji karena dividionya ada 2 bawang bombay di meja *ups... Yang mana yang bener ya hehehe.. Aku nggak nonton dengan serius sih.. Yang nonton Anggi hehehe.. Mungkin karena pakai 2 biji bawang bombay jadi lebih mantap rasanya hihihi... kalau ternyata yang bener cuma pakai 2 sdm aja, maaf yaaa kak Lida bawang bombaynya dikorupsi hehehe..

Kalau brownies, belum tanya resepnya ke teman-teman. Tapi sepertinya ini brownies termahal yang pernah ku rasa. Di resep sepertinya pakai Dark Cooking Chocolate, seperti brownies pada umumnya. Tetapi, karena nggak ada yang punya DCC, akhirnya pakai nutella 1 gelas punya kak Lida, ditambah chocomaltinenya Fadhilah, dan sedikit coklat bubuk milikku. Rasanya? MasyaAllah masa nggak enaaak? 👍👍👍  

Ini dia penampakan browniesnya

Hmmm kapan ya makan brownies ini lagi hihihi.. 

Lalu, Fadhilah ingin belajar buat pastel. Karena aku pernah buat *tapi belum ahli sebenarnya, jadi kita positif *kayak hamil aja positif untuk buat pastel juga. Ini sih kak Humairo yang sering buat. Karena ahlinya tidak hadir, akhirnya kita cari resep-resep di cookpad. Sayangnya aku tak bisa lama-lama di rumah kak Lida karena harus pulang jam 9 malam dan Abinya Hanin akan sampai di rumah. Akupun meninggalkan teman-temanku dengan pastel yang belum jadi...

Ternyata, kata mereka gagal pastelnya hehehe.. gagalnya, pas digoreng, pastelnya kebuka. Maaf ya teman-teman, meninggalkan kalian berjuang sendiri buat pastel hehehe..

Jazakuhunnallahu Khairan untuk teman-temanku atas ilmunya dan semua-muanya...
Inilah cerita ibu-ibu muda yang lagi belajar cooking and baking hehehe.. Semoga secepatnya masakan dan kue-kue kita enak-enak ya hihihi.. Minimal bisa membahagiakan suami dan anak dengan masakan kita..

Semangat belajar 💪💪💪

Jalan-Jalan ke Taman

Di pagi yang cerah ini, Aku dan keluarga kecilku pergi ke taman dekat rumah, tepatnya di hay Anabis. Abinya Hanin mau membahagiakan Hanin (2thn 4bln) setelah lama nggak ke taman hihihi. Liat hp, hmm 14 derajat. Kayaknya dingin nih. Tapi itu tak melunturkan keinginan kami untuk ke taman. Mumpung liburaaan..

Setelah bersua dengan udara di luar, ternyata tak terlalu dingin. Dan semakin menghangat bersamaan dengan meningginya mentari. Entahlah, si Hanin kepanasan atau nggak, karena jaket sudah terlanjur membungkus tubuh mungilnya.

Ini dia pohon kurmanya,, Di bawahnya banyak pohon kurma yang masih kecil.
MasyaAllah, Hanin semangat sekalii.. Naik perosotan berkali-kali.. Sekarang sudah berani naik sendiri. Sampai kotor pakaiannya dengan butiran pasir. Digoda dengan diajak pulang, nggak mau. Hahaha masyaAllah.. Ternyata benar kata orang-orang, bahagia itu sederhana *cieee.. Melihat anak bahagia itu ternyata.. Membahagiakan.


Setelah lama bersama Hanin di perosotan, Abinya Hanin memanggilku. Ada pohon Kurma. Abinya Hanin menunjukkan ada pohon Kurma dan ternyata sedang berbunga. Baru kali ini lihat bunganya pohon kurma. Lalu ada pohon-pohon kecil yang menemani disekeliling pohon kurma. Ternyata itu pohon kurma juga dan akan diambil dan ditanam di tempat lain. 

Bunganya yang warna kuning

Dan perintah Abinya Hanin setelah itu: tulis di blog 😄Mungkin lihat blog istrinya yang kosong tanpa tulisan setelah sekian lama, jadi dibantu cari inspirasi hihihi.. Jazakumullahu khairan ya Aba Hanin.. 

Sepertinya sudah cukup lama di taman. Akhirnya kami pulang. Di perjalanan Abinya Hanin memebeli Tamiz (تميز) dan Adas (عدس), makanan yang sudah populer di Saudi. Tamiz itu roti, berbentuk bundar, gepeng, dan besar, lebih besar dari teflon di dapur anda hehe.. kalau Adas itu untuk cocolan rotinya, dari kacang Adas, bukan Adas bumbu dapur bahasa indonesia.. Apa ya nama indonya,, *googling dulu*. Ooooooh.. Ternyata kacang Lentil namanya. Kok nggak pernah nemu ya di Indonesia. Tapi kalau di Saudi, sudah jadi makanan untuk sarapan. Murah, enak, kenyang. Tamiznya 1 real, Adasnya juga 1 real. Ada juga cocolan lain dari kacang Ful Mudammas (فول مدمس). Kalau di Indonesia namanya kacang kara oncet (hasil baca di google juga). Hmmm aneh lagi ya namanya *atau aku yang ketinggalan berita?. Tapi ada teman yang bilang namanya kacang koro kalau di Indonesia. Yah pokoknya itu lah.. Yang jelas menyehatkan dan kaya protein. MasyaAllah yaaa sarapan orang-orang Saudi ini.

Tamiz dan Adas

Sampai rumah, aku dan Hanin makan Tamiz dan Adas. Abinya Hanin nggak ikut makan karena sudah kenyang. Beberapa lama kemudian, Abinya Hanin teler. Uminya Haninpun pengen tidur. Hanin pengen tidur juga. Maunya tidur di kereta bayi dan didorong keliling kamar hahaha Haniin Hanin katanya mau jadi kakak hihihi.. Akhirnya Hanin juga tertidur di keretanya dan Uminya pun bisa tidur dengan tenang...

Alhamdulillah ^^